Di
tanah air pemeliharaan Azolla pada saat ini masih dalam kalangan amat terbatas.
Tehnik pemeliharaan yang diterapkan masih konvensional dan skala rumah tangga
dan memenuhi kebutuhan sendiri. Biota ini hanya ditebar di kolom-kolom air
tergenang di tanah (kolam, bak dan lain sebagainya). Kondisi ini menyebabkan
pertumbuhannya tidak maksimal sehingga manfaat yang diberikanpun tentu tidak
maksimal pula. Berikut ini disajikan
tehnik sederhana budidaya Azolla
mycrophylla, yang merupakan spesies yang sudah teruji dan banyak beredar di
Indonesia.
4.1Bibit.
Bibit Azolla dengan mudah bisa diperoleh. Bisa dengan cara membeli ataupun
meminta dengan para pengrajin. Bahkan ada yang bisa diambil langsung dari alam.
Penjualan secara online sudah pula dengan mudah dilakukan. Tokopedia, Buka
Lapak, Lazada, Bibitonline dan lain sebagainya. Harganya bervariasi. Mulai dari
Rp. 15.000 sampai Rp. 35.000 per botol.
4.2 Wadah.
Wadah yang digunakan yang digunakan
untuk budiadaya Azolla cukup bervariasi. Mulai dari wadah nampan, baskom,
ember, drum, bak fiber, bak terpal, bak semen, kolam terpal, kolam tanah dan
rawa-rawa serta genangan air lainnya.
Langkah persiapan persiapan wadah pemeliharaan adalah sebagai
berikut.
-
Tempatkan wadah atau pilih
tempat yang aman (kolam tanah) dan nyaman dan bebas dari gangguan manusia dan
hewan.
-
Usahakan wadah mendapat
cahaya matahari pagi langsung. Namun harus ternaungi minimal 30 % dari cahaya
langsung sinar matahari tersebut, terutama pada siang dan sore hari.
-
Isilah wadah dengan
nutrien atau pupuk yang dipilih. Pupuk atau nutrien dapat berupa pupuk kandang
berupa kotoran ayam, kambing, sapi, kerbau, babi atau hewan ternak lainnya.
Dapat pula menggunakan kompos, lumpur bekas cucian kolam, bahkan air bekas dari
kolam. Ingat pupuk kandang yang dipakai hendaklah terlebih dahulu difermentasi
(diperam) selama 2-4 minggu lebih.
-
Wadah-wadah diisi air dan
diaduk rata dengan pupuk atau nutrien. Jumlah nutrien bervariasi 5-10 % dari
volume air.
-
Kedalaman air wadah
tergantung kepada jenis wadah. Namun sebagai pedoman dapat berkisar 5-40 cm
dari dasar wadah.
-
Sesungguhnya sudah dapat
ditebari langsung. Namun akan lebih bagus bila media dibiarkan tergenang 2-4
hari.
-
Catatan : Kedalaman air
dan persentase penetrasi/ intensitas cahari matahari sangat terkait dengan suhu
air wadah nantinya. Untuk itu perlu diperhatikan supaya suhu air tidak melebihi
30 oC.
4.3
Penanaman.
Penanaman dilakukan dengan
cara menaburkan sel vegetatif Azolla yang masih hidup. Jumlahnya sangat
tergantung; kebutuhan (cepat atau lambat) kedalaman air, luas wadah dan jumlah
pupuk yang ditambahkan. Sebagai patokan, jumlah 20-50 individu per M2
sudah dianggap cukup (Gambar 4.11).
4.4
Pemanenan.
Panen sudah bisa dilakukan setelah 4-5
hari pasca penanaman. Namun tentu jumlahnya masih sedikit. Pengalaman penulis,
waktu 2 minggu setelah penanaman, sudah cukup ideal untuk dipanen.
4.5
Pemupukan
Untuk
menghasilkan Azolla yang maksimal, sebaiknya setelah beberapa kali panen
ditambahkan pupuk serupa. Misalnya pupuk kandang. Jumlah dan cara pemberiannya
tergantung kepada kondisi. Pupuk dapat ditebarkan langsung ke seluruh penjuru
kolam atau bak. Atau dapat pula dimasukkan ke dalam goni dan kemudian direndam
di dalam air kolam.

***
Komentar
Posting Komentar